Rabu, 29 Januari 2014

Re: [belajar-access] Manajemen stok Gudang

 

baiklah,
kira-kira sebagai contoh kasus, gudang dalam bisnis apa ?

kalau spare part mesin, seperti yang kami jalankan, gudang itu ada di setiap cabang, berupa ruangan tersendiri yang dikelilingi oleh pembatas, sehingga tidak memudahkan keluar masuk bagi yg tidak berkepentingan.

*jadi ada kode wilayah/cabang.

di dalam gudang ada beberapa rak berjejer,
*jadi ada kode rak

dalam setiap rak, akan terbagi beberapa baris dan kolom/kotak
*jadi ada kode kolom

di dalam kolom bisa jadi ada sekat-sekat atau bin card jika menampung barang2 kecil seperti sekrup, baut, mur, o ring, dll
*boleh memecah kode lagi untuk bin card nya


jadi kalau surabaya kode sur
barang ada di rak R1
di kolom C4 (baris ke tiga kolom ke empat)


untuk barang2 besar sehingga tidak bisa ditempatkan di rak, maka diletakkan di lantai pada posisi yang sudah ditentukan. pengkodean bisa berupa F01 (Floor-01) atau dengan cara lain.

seandainya sudah ada yang menerapkan standarisasi kodifikasi bin card, monggo di share.



aksan kurdin



On 1/30/2014 11:42 AM, hari yanto wrote:
��
Bagaimana kalau kita mulai dari pemetaan gudang. Saya membayangkan, gudang harus ditata dan diberi kodifikasi agar memudahkan meletakkan, mengeluarkan, dan mendeteksi saat stock opname.

Pemetaan gudang juga harus menggambarkan kapasitas gudang. Ini untuk memberi argumen saat repeat order. Apakah gudang masih tersedia saat barang sudah di depan pintu gudang. Nanti ada kaitannya dengan rata-rata jedah waktu antara penyampaian pesan dengan kedatangan barang (pada supplier tertentu)



On Thursday, 30 January 2014, 11:02, hari yanto <har_i20002000@yahoo.com> wrote:
��
Uraian yang Sampeyan sampaikan, memperlihatkan pengelompokkan barang memang beraneka ragam. Belum lagi bila ada kawan lain yang bergerak di bidang berbeda. Atau memiliki pengalaman berbeda.

Pengelompokkan ini, menurut saya, bisa diakomodasikan dalam bentuk yang customized. Tergantung keinginan user. Namun, bandul selanjutnya, mungkin tidak bisa di-customized. Mengingat keanekaragaman perlakuan dari masing-masing kelompok tersebut.

Mungkin lebih enak bila kita membuka 1 contoh kasus dulu. Agar diskusi lebih menyempit.

--------------------------------------------
On Thu, 30/1/14, aksan kurdin <aksan.kurdin@gmail.com> wrote:

Subject: Re: [belajar-access] Manajemen stok Gudang
To: belajar-access@yahoogroups.com
Date: Thursday, 30 January, 2014, 8:54 AM

panjang pendeknya usia ini karena barang makanan
atau yang bisa rusak

dalam kurun waktu tertentu ya cak.



beberapa pengolahan stok yang saya tahu sesuai dengan jenis
perusahaan:



spare part mesin, penggolongan stok bisa di pilah menurut
tipe nya

(contohnya elektrik, filter, asesoris, sampai yang berat
semisal track

link, roda besi, dll).

dalam analisa juga bisa dipilah berdasarkan usia pakai
(seperti kuku,

filter, join sendi, dll). jadi repeat order nya bisa di
itung, agar

supaya kecepatan penyediaannya mendukung. terlalu cepat bisa
numpuk,

terlalu lama bisa2 menyebabkan customer pindah ke lain
hati.



sekuritas, stok malah lebih kompleks, karena kita berlaku
sebagai

custodian. orang-orang menaruh saham2 nya ke perusahaan,
jadi kita

mengelola stok orang lain. kadang saham bisa pecah/split
sehingga ada

penyesuaian jumlah kuantiti dengan nilai tetap.



pabrik kerupuk udang, lebih kompleks lagi. dari stok bahan
mentah,

menjadi stok bahan setengah jadi, menjadi produk inti, dan
ternyata ada

lagi produk tambahan. serpihan2 kerupuk pun dijadikan
produk, sehingga

harus diolah juga stok produksinya.



asuransi, perusahaan jasa ini tidak ada stok. :)



piping (pipe), stok nya berupa pipa dengan berbagai ukuran,
berbagai

sambungan kepala, berbagai tipe lapisan, dengan maintenance
pipa itu

sudah ada di titik mana. dari factory, sampai penampungan
sementara,

diantar ke tengah laut dengan tongkang.



salon rambut, teman terjebak di sini, karena mungkin
pengalaman yang

masih kurang, menduga inventorinya sesederhana toko
kelontong, tetapi

salon rambut bisa di kategorikan manufaktur. pengolahan stok
nya lebih

ribet, karena satuan pemakaian yang berlapis. contoh stok
sampo sekian

botol, yang terpakai kan sekali nyalon cuma beberapa cekukan
tangan,

tidak sekali nyalon satu botol habis, tapi masih bersisa.
ngitungnya

ngira-ngira berapa cc. dalam sekali nyalon butuh campuran
'bahan mentah'

yang bermacam2 dengan pemakaian stok juga satuan berlapis.
pake tonik,

pake pewarna, pake pencuci, vitamin, dll.



bagaimana, kira2 ada lagi yang bisa nambahkan manajemen stok
di

perusahaan masing-masing.

ternyata ladang duit ada di mana mana sebenarnya :)



aksan kurdin



On 1/30/2014 5:52 AM, hari yanto wrote:

> Baiklah... Saya coba bayangkan. Pengelompokkan bisa
didasarkan pada:

>

> 1. Panjang pendeknya usia (expired date)

> 2. Dimensi (panjang X lebar)

> 3. Perlu perlakuan atau tidak (program)

> 4. dst

>

> Point 1 dan 2, berlanjut pada penempatan di rak-rak
gudang umum yang

> sudah terkodefikasi berdasarkan posisi. Sedangkan point
3, akan masuk

> ke gudang khusus yang berisi rak-rak dengan urutan
jedah penyelesaian

> perlakuan. Misalnya, bundling dengan produk lain harus
selesai 3 hari,

> 1 minggu, 1 bulan dst.

>

> Ini bertujuan agar yang terlibat di proses bundling
tersebut lebih

> mudah bekerja dan menata kembali pada tempat tertentu
apabila sudah

> selesai.






__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (6)
Recent Activity:
SPAM IS PROHIBITED
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar