Rabu, 29 Januari 2014

Re: [belajar-access] Manajemen stok Gudang

 

waduh... bukan cak,
saya tidak membayangkan siapa2 :)

stock memang urusan ribet dan rumit, tanggung jawabnya juga tinggi.

tempat cak hari dan saya pun menangani stok dengan cara yang berbeda, bisa jadi, karena core bisnis perusahaan yang berbeda.

saya share model sap, hanya sebagai inputan, karena beruntung saya bisa mencicipi barang mahal tersebut.

dahulu di perusahaan2 sebelumnya kami bekerja dengan membajak orang2 dari perusahaan kompetitor yang dianggap bagus, lalu menerapkan ide2 dan cara2 mereka menjalankan sistem. saya sebagai penerjemah model sistem ke dalam aplikasi yang akan diterapkan. toolnya dulu ada access97 (fe + be), vb6 + sql server, clarion + pervassive sql/btrieve, dan sekarang merambah gratisan php + mysql (framework codeigniter).

di perusahaan yang sekarang, manajemen menerapkan kebijakan gunakan yang best practice sesuai dengan prinsipal -> SAP. Apa yang menarik dari si best practice ini berusaha kita serap dan mencoba meniru di aplikasi yang lain. termasuk mrp.

jadi kita tidak membicarakan satu penerapan sistem di tempat tertentu (dalam hal ini sepertinya merujuk ke tempat sampeyan jadinya cak :)�� ), tetapi kita diskusi terbuka dan berbagi pengalaman/pengetahuan.

ada beberapa yang tetap harus keep secret, seperti cara menetapkan nilai moving stok (fast/medium/slow/dead), tetapi beberapa yang umum tetep bisa dibuka, seperti cara menghitung persediaan menggunakan metode LIFO/FIFO/AVG/DIRECT COSTING.

Insya Allah yang bisa di share pasti ada kesempatan akan saya bagikan. saya berharap juga temen2 yang punya sesuatu menarik untuk jadi pelajaran dan model lain yang belum pernah kita temukan, monggo disahut diskusi ini.


aksan kurdin





On 1/30/2014 5:52 AM, hari yanto wrote:
��
Hm... Mas Aksan, terus terang tempat saya bekerja berbeda. Tidak seperti bayangan Sampeyan, yang harus mengelola stock dengan beraneka beragam bumbu persoalan.

Dalam banyak kasus, saya malah hanya mendengar dan menulis praktek implementasi IT di beberapa perusahaan. Saat menyusun (misalnya Kartu Stock Akuntansi seperti contoh yang saya berikan sebelumnya), dalam rangka berusaha mengakomodasi keinginan dan merangkaikannya ke dalam sebuah catatan.

Baiklah... Saya coba bayangkan. Pengelompokkan bisa didasarkan pada:

1. Panjang pendeknya usia (expired date)
2. Dimensi (panjang X lebar)
3. Perlu perlakuan atau tidak (program)
4. dst

Point 1 dan 2, berlanjut pada penempatan di rak-rak gudang umum yang sudah terkodefikasi berdasarkan posisi. Sedangkan point 3, akan masuk ke gudang khusus yang berisi rak-rak dengan urutan jedah penyelesaian perlakuan. Misalnya, bundling dengan produk lain harus selesai 3 hari, 1 minggu, 1 bulan dst.

Ini bertujuan agar yang terlibat di proses bundling tersebut lebih mudah bekerja dan menata kembali pada tempat tertentu apabila sudah selesai.

???



--------------------------------------------
On Wed, 29/1/14, Aksan Kurdin wrote:

Subject: Re: [belajar-access] Bagaimana membuat kartu stok dan form pembayaran
To: belajar-access@yahoogroups.com
Date: Wednesday, 29 January, 2014, 10:55 PM

Maksudnya tdk menyentuh stock value
:)

Boleh. Pelan2 dulu dari inventori gudang.

Memelihara database selalu update dengan data
riil di gudang, caranya dengan stok opname periodik. Ketidak
cocokan data bersumber dari:

- terlambat melakukan data entri pada transaksi yang sdh
terjadi

- staf menunda2 pekerjaan

- kesalahan pengiriman barang sehingga merembet pada
kesalahan pencatatan

- pencurian, baik oleh maling atau maling dalam.

- manipulasi data oleh oknum yg punya akses
Semuanya tidak menyentuh programming
databasenya, tapi lebih mengandalkan hrd dengan aturan
ancaman dan hukuman.



Pembahasan repeat order sudah masuk ranah mrp -
material resource planning.
Boleh share dikit ya,

Di sap modul, mrp dijalankan untuk melakukan stok order
purchase. Jumlah order dihitung dari besaran demand yg
menjadi inventory out, ditambahkan buffer n bulan sesuai
kriteria pergerakan (slow moving atau fast moving).

Dahulu kala sebelum sap diimplementasikan di
tempat kami, ada dua jenis purchase order, yaitu stock order
(termasuk repeat order) dan emergency order.

Stock order ada hitung2an nya. Sedang emergency order ga ada
hitungan. Namanya juga emergency. Kadang2 sales nakalan,
semua dijadikan emergency order. :)
Akibatnya inventori kewalahan.
Dengan menerapkan mrp, sekarang sdh tidak ada
lagi namanya emergency order. Semua di evaluasi by
system.
Cara menerapkan besaran mrp masing2 perusahaan
bisa jadi berbeda2. Kita bermain contoh saja. Misalkan di
cak harri bagaimana menggolongkan stoknya.
Aksan kurdin




__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)
Recent Activity:
SPAM IS PROHIBITED
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar