Makasih Mas Aksan+Mas Sukiono untuk pencerahannya..
- Saya sependapat dengan mas Aksan...(asyikny bermain inventory), sederhana tp lumayan menemukan kasus2 baru (hehehe)
- Penjelasan mas Sukiono "..jika batal/revisi terjadi dalam waktu sekitar pembuatan dokumen transaksi (artinya pada hari yg sama) dan fisik barang belum keluar, maka saya mengijinkan untuk batal/revisi dan stok kembali ke gudang.." sangat pas dengan kasus yg saya temui ykni data sdh terlanjur terentry yg berakibat data stok berkurang, sehingga timbul pertanyaan bagaiman membuat script untuk mengembalikan data stok ke semula pada saat rows di subform dihapus..
From: aksan kurdin <aksan.kurdin@gmail.com>
To: belajar-access@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 22, 2013 5:09 AM
Subject: Re: Bls: [belajar-access] membatalkan transaksi sekaligus mengembalikan ke stok awal..
- Saya sependapat dengan mas Aksan...(asyikny bermain inventory), sederhana tp lumayan menemukan kasus2 baru (hehehe)
- Penjelasan mas Sukiono "..jika batal/revisi terjadi dalam waktu sekitar pembuatan dokumen transaksi (artinya pada hari yg sama) dan fisik barang belum keluar, maka saya mengijinkan untuk batal/revisi dan stok kembali ke gudang.." sangat pas dengan kasus yg saya temui ykni data sdh terlanjur terentry yg berakibat data stok berkurang, sehingga timbul pertanyaan bagaiman membuat script untuk mengembalikan data stok ke semula pada saat rows di subform dihapus..
tks
From: aksan kurdin <aksan.kurdin@gmail.com>
To: belajar-access@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 22, 2013 5:09 AM
Subject: Re: Bls: [belajar-access] membatalkan transaksi sekaligus mengembalikan ke stok awal..
kalau inventori sederhana, keluar masuk barang bersamaan dengan pembuatan dokumen jual dan beli. selain transaksi itu mungkin ada mekanisme terima bukan beli dan keluar bukan jual yang lain.
kalau sudah kompleks, maka sebaiknya dokumen jual dan beli itu berlaku sebagai orderan. barang aslinya belum kemana-mana.
matiinnya dengan melanjutkan ke transaksi keluar barang untuk jual (delivery untuk sales order), dan untuk barang masuk dengan transaksi terima pada pembelian (receive good untuk purchase order).
barang yang batal keluar tidak perlu dibuat delivery nya.
barang yang sudah keluar lalu di kembalikan oleh customer karena sesuatu hal, maka masuk dalam transaksi retur.
hal yang sama pada pembelian, yang batal dibeli cukup tidak perlu dibuat receive goodnya, tetapi cancel item di purchase order nya saja.
ada barang cacat yang harus kembali ke suplier harus di retur ke sana dengan transaksi retur juga.
asyik kan bikin inventory ?
ntar, menghitung persediaan lebih asyik lagi.
ada FIFO atau Moving Average menanti :)
aksan kurdin
On 5/21/2013 5:15 PM, Mas Uki wrote:
kalau sudah kompleks, maka sebaiknya dokumen jual dan beli itu berlaku sebagai orderan. barang aslinya belum kemana-mana.
matiinnya dengan melanjutkan ke transaksi keluar barang untuk jual (delivery untuk sales order), dan untuk barang masuk dengan transaksi terima pada pembelian (receive good untuk purchase order).
barang yang batal keluar tidak perlu dibuat delivery nya.
barang yang sudah keluar lalu di kembalikan oleh customer karena sesuatu hal, maka masuk dalam transaksi retur.
hal yang sama pada pembelian, yang batal dibeli cukup tidak perlu dibuat receive goodnya, tetapi cancel item di purchase order nya saja.
ada barang cacat yang harus kembali ke suplier harus di retur ke sana dengan transaksi retur juga.
asyik kan bikin inventory ?
ntar, menghitung persediaan lebih asyik lagi.
ada FIFO atau Moving Average menanti :)
aksan kurdin
On 5/21/2013 5:15 PM, Mas Uki wrote:
Sekedar ikut nimbrung, untuk masalah transaksi batal/revisi saya buat kesepakatan dengan bagian administrasi, jika batal/revisi terjadi dalam waktu sekitar pembuatan dokumen transaksi (artinya pada hari yg sama) dan fisik barang belum keluar, maka saya mengijinkan untuk batal/revisi dan stok kembali ke gudang, tetapi jika barang sudah keluar dari area atau beda waktu yg (dianggap) jauh, maka retur adalah solusinya. Alasannya untuk mengurangi kesalahan pembacaan saat membuat laporan, dan tidak terkesan terlalu ribet dan history transaksi lebih "bersih". (tentunya lebih baik lagi kalau setiap batal/revisi ada historinya, tapi saya belum buat).
Best Regards,
SukionoPT. Kumala Kencana Cipta
Dari: aksan kurdin <aksan.kurdin@gmail.com>
Kepada: belajar-access@yahoogroups.com
Dikirim: Selasa, 21 Mei 2013 11:39
Judul: Re: [belajar-access] membatalkan transaksi sekaligus mengembalikan ke stok awal..
tambahkan mekanisme retur.
jadi barang keluar karena penjualan tetep tercatat history penjualan, sedang pembatalan akan dilakukan dengan menginput form retur sejumlah barang yang dikembalikan, refer kepada nomor dokumen penjualan yang terkait. jadi terjaga histori keluar masuk barang.
untuk barang pengganti sebaiknya dikeluarkan di dokumen penjualan yang berbeda kalau memungkinkan, agar tidak merusak histori (keluar belakangan tetapi di nomor dokumen yang sama adalah contoh transaksi yang tidak baik).
aksan kurdin
On 5/21/2013 10:12 AM, Asep Permana wrote:
Ass wr. wb
Saya mmpunyai sebuah form ttg penjulan, jika transaksi penjualan dilakukan maka stok untuk barang1 akan berkurang.Mohon pencerahanny bagaimana caranya jika transaksi penjualan yg sudah dilakukan dbatalkan yg berakibat stok untuk barang1
akan kembali ke semula (sebelum transaksi)...
nb: pembatalan dilakukan dengan mengganti dengan kodebarang yang lain
tks
__._,_.___
| Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (5) |
SPAM IS PROHIBITED
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar